Meski berhasil kabur, keduanya tetap ketakutan sehingga pada sore harinya memilih kembali ke kebun ubi untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf.
Mereka kembali ke sana setelah dipanggil untuk balik ke kebun ubi.
Baca Juga:
Dianiaya Berulang, Balita di Tangsel Tewas dengan Luka Parah di Perut
Namun, di lokasi tersebut ternyata sudah ada belasan orang yang menunggu mereka.
Keduanya lantas digebuki beramai-ramai hingga sempat ditodong pistol oleh diduga sang pemilik lahan.
"Kami datang mau minta maaf karena kami sudah mencuri ubi mereka sebanyak 2 karung dan baru kali ini mencuri. Kami curi paginya, siangnya kami dipanggil untuk minta maaf," ucap Zepri, Selasa (12/8/2025).
Baca Juga:
Prajurit TNI AD Baru 2 Bulan Berdinas, Tewas Diduga Dianiaya Senior di Nagekeo
"Kami dipukuli di gubuk persatuan mereka, ada sekitar 13 orang. Saya ditodong pistol sama Pak Alimuda, dia ini yang punya lahan, pengurus IKDS," sambungnya.
Setelah itu, ada orang yang datang membawa bensin. Lalu, Peri dan Zepri dipisahkan ke gubuk lain.
Di sana, sekitar delapan orang, salah satunya anggota Brimob menggebuki Zepri, sedangkan Peri dibakar hidup-hidup.