"Dinas Kesehatan baru saja mendapat kiriman sekitar 200 ribu paket Buku KIA dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan segera akan melakukan distrbibusi dan meminta para pihak mengawal penggunaan Buku KIA sebagai media komunikasi kondisi ibu hamil bisa dimanfaatkan secara baik dan benar," jelas dr Putu di acara yang dihadiri, Direktur RS Patar Asih, dr Rudy Santosa Siambaton serta Tim Maternal dan Neonatal RS, Tim Mentor yang dipimpin Prof Dr dr Sarma Lumbanraja MKed (OG) SpOG (K), Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan Deli Serdang.
Tim Usaid Momentum yang memfasilitasi kegiatan juga hadir lengkap dipimpin dr Apsari Kusumaastuti MARS, selaku Senior Program Manager Usaid Momentum Sumut.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Apa yang dilakukan Dinas Kesehatan Deli Serdang dan Usaid Momentum mendapat respon positif dari dr Tonny Simarmata Sp OG, penanggungjawab maternal RS Patar Asih. "Seumpama KTP, Buku KIA itu seperti KTP-nya ibu hamil yang wajib diisi dan dibawa oleh ibu hamil ke mana pun," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Syafrimet Azis, Penanggungjawab Program Usaid Momentum Kabupaten Deli Serdang, menyebutkan fokus pendampingan rumah sakit swasta karena data menyebutkan, hampir 70 persen proses persalinan dilakukan di fasilitas swasta, terutama rumah sakit. Dengan demikian, penguatan rumah sakit menjadi sangat penting, terlebih untuk penanganan gawat darurat ibu melahirkan dan bayi baru lahir.
Hal senada juga disampaikan mentor, Prof Dr dr Sarma Lumbanraja MKed (OG) SpOG (K) dan dr Beby Syofiani Hasibuan MKed (Ped) SpA (K). Dikatakan, kesiapan rumah sakit menjadi sangat penting karena sampai saat ini penanganan dan pengawalan ibu hamil sejak awal kehamilan sampai proses persalinan masih belum optimal.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
"Idealnya, ibu hamil dengan kondisi risiko tinggi sudah terdeteksi dari awal dan sampai di rumah sakit saat persalinan dalam kondisi ibu dan bayi yang tidak bermasalah dan rumah sakit sudah siap dengan langkah-langkah penanganan," tegas Prof Sarma Lumbanraja dan dr Beby Syofiani Hasibuan.
Pada hari pertama pendampingan, salah satu materi yang diberikan adalah audit kematian/nearmis. Dari kasus yang dibahas, ditemukan permasalahan lebih dominan disebabkan proses selama kehamilan.
Sesi ini merekomendasikan penguatan pengawalan terutama melalui Ante Natal Care (ANC) yang berkualitas dan kuantitas terpenuhi (sebanyak enam kali selama masa kehamilan) sesuai Peraturan Kementrian Kesehatan (Permenkes).