WahanaNews-Deliserdang | Dinas Kesehatan Deli Serdang sedang membenahi mekanisme pengawasan dan pendampingan rumah sakit agar semua bisa berada pada kualitas standar yang diharapkan, terutama untuk penanganan ibu melahirkan dan bayi baru lahir.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Deli Serdang, dr Ni Putu Yurizka MKM mewakili Kepala Dinas Kesehatan Deli Serdang, dr Asri Ludin Tambunan MKed (PD) SpPD, pada acara pembukaan Pendampingan Penguatan Rumah Sakit Swasta di Aula RS Patar Asih, Deli Serdang, Kamis (15/6/2023).
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"Bagaimanapun kondisi pasien yang sampai ke rumah sakit, harus bisa tertangani dengan baik, sehingga terhindar dari kematian," katanya pada kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 15-16 Juni 2023 ini.
Di acara yang merupakan kerjasama Dinas Kesehatan dengan program Usaid Momentum Sumatera Utara ini, Kabid Kesmas meyebutkan tahun 2023 ini, RS Patar Asih merupakan satu dari tiga rumah sakit yang didamping melalui program Usaid Momkentum, selain RS Full Bethesda dan GrandMed.
Di tahun 2021-2022, penguatan serupa juga telah diberikan ke RS Mitra Medika, Citra Medika, Kasih Insani dan RS Sembiring Deli Tua.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Bagi Dinas Kesehatan, lanjut Kabid Kesmas yang karib disapa dr Putu ini, dukungan dari Usaid Momentum dalam penguatan rumah sakit swasta ini sangat membantu upaya pemerintah dalam menurunkan jumlah kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir.
Sejalan dengan upaya penguatan rumah sakit, kata dr Putu lagi, Kepala Dinas Kesehatan Deli Serdang menyampaikan komitmen Dinas Kesehatan untuk meningkatkan kualitas pengawalan ibu hamil, terutama deteksi dini ibu hamil yang memiliki risiko tinggi.
Kerjasama multipihak akan ditingkatkan melalui Kelompok Kerja (Pokja) Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Deli Serdang agar pihak terkait bisa diberdayakan melakukan pengawalan. Termasuk, memastikan pengawalan ibu hamil melalui penggunaan Buku KIA secara berkualitas.
"Dinas Kesehatan baru saja mendapat kiriman sekitar 200 ribu paket Buku KIA dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan segera akan melakukan distrbibusi dan meminta para pihak mengawal penggunaan Buku KIA sebagai media komunikasi kondisi ibu hamil bisa dimanfaatkan secara baik dan benar," jelas dr Putu di acara yang dihadiri, Direktur RS Patar Asih, dr Rudy Santosa Siambaton serta Tim Maternal dan Neonatal RS, Tim Mentor yang dipimpin Prof Dr dr Sarma Lumbanraja MKed (OG) SpOG (K), Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan Deli Serdang.
Tim Usaid Momentum yang memfasilitasi kegiatan juga hadir lengkap dipimpin dr Apsari Kusumaastuti MARS, selaku Senior Program Manager Usaid Momentum Sumut.
Apa yang dilakukan Dinas Kesehatan Deli Serdang dan Usaid Momentum mendapat respon positif dari dr Tonny Simarmata Sp OG, penanggungjawab maternal RS Patar Asih. "Seumpama KTP, Buku KIA itu seperti KTP-nya ibu hamil yang wajib diisi dan dibawa oleh ibu hamil ke mana pun," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Syafrimet Azis, Penanggungjawab Program Usaid Momentum Kabupaten Deli Serdang, menyebutkan fokus pendampingan rumah sakit swasta karena data menyebutkan, hampir 70 persen proses persalinan dilakukan di fasilitas swasta, terutama rumah sakit. Dengan demikian, penguatan rumah sakit menjadi sangat penting, terlebih untuk penanganan gawat darurat ibu melahirkan dan bayi baru lahir.
Hal senada juga disampaikan mentor, Prof Dr dr Sarma Lumbanraja MKed (OG) SpOG (K) dan dr Beby Syofiani Hasibuan MKed (Ped) SpA (K). Dikatakan, kesiapan rumah sakit menjadi sangat penting karena sampai saat ini penanganan dan pengawalan ibu hamil sejak awal kehamilan sampai proses persalinan masih belum optimal.
"Idealnya, ibu hamil dengan kondisi risiko tinggi sudah terdeteksi dari awal dan sampai di rumah sakit saat persalinan dalam kondisi ibu dan bayi yang tidak bermasalah dan rumah sakit sudah siap dengan langkah-langkah penanganan," tegas Prof Sarma Lumbanraja dan dr Beby Syofiani Hasibuan.
Pada hari pertama pendampingan, salah satu materi yang diberikan adalah audit kematian/nearmis. Dari kasus yang dibahas, ditemukan permasalahan lebih dominan disebabkan proses selama kehamilan.
Sesi ini merekomendasikan penguatan pengawalan terutama melalui Ante Natal Care (ANC) yang berkualitas dan kuantitas terpenuhi (sebanyak enam kali selama masa kehamilan) sesuai Peraturan Kementrian Kesehatan (Permenkes).
Di hari kedua, dilaksanakan sesi Technical Update untuk kasus penyebab kematian tertinggi, yaitu penanganan pendarahan untuk ibu melahirkan serta resusitasi untuk bayi baru lahir.
Sesi ini menghadirkan perwakilan fasilitas kesehatan (faskes) jejaring dari RS Patar Asih, yaitu puskesmas, klinik swasta dan praktik bidan mandiri. Tujuannya agar proses penanganan kasus gawat darurat ibu dan bayi bisa dilakukan secara komprehensif mulai dari hulu sampai hilir.
Momentum Private Healthcare Delivery (Usaid Momentum) merupakan proyek bidang kesehatan yang dirancang di atas program pemerintah saat ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka upaya penurunan AKI AKB di Indonesia.
Usaid Momentum bekerja di 25 kabupaten/kota berprioritas tinggi pada rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan primer swasta untuk meningkatkan kapasitas layanan, memperkuat data untuk pengambilan keputusan dan manajemen adaptif, meningkatkan jejaring rujukan, dan mengembangkan model berkelanjutan yang dapat direplikasi dan terukur. [Irvan]