"Kami juga selama ini sudah sangat terbantu atas dukungan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, saat ini sudah ada 12 ribu pekerja di Deli Serdang yang tercover BPJS Ketenagakerjaan. Dengan tercovernya para pekerja, maka biaya kecelakaan kerja akan diobati sampai sembuh, untuk santunan kematian diberikan sebesar Rp42 juta, dan pemberian bea siswa sampai kuliah," rincinya.
Dijelaskannya lagi, awalnya BPJS Ketenegakerjaan hanya mengcover para pekerja formal di instansi-instansi, namun setelah pemerintah menetapkan pandemi Covid-19 menjadi endemi, maka dibuat kebijakan untuk mengcover seluruh pekerja, termasuk pula di bidang informal.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"Secara nasional, pekerja informal yang tercover sebesar 23 persen, dan Sumatera Utara 24 persen. Maka untuk meningkatkan itu, dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi dengan pemerintah daerah. Jadi, tidak ada lagi sekat antara pegawai dan pekerja sebagai peserta. Dan ini dalam rangka memperbaiki pelayanan," utaranya.
Di acara tersebut juga dirangkai dengan pemberian santunan jaminan kematian kepada Syamsiah Hasibuan, ahli waris alm Supratno yang bekerja sebaai bilal jenazah dan penggali kubur di Kecamatan Tanjung Morawa sebesar Rp42 juta, penyerahan manfaat beasiswa diberikan kepada Syifa Aulia, jenjang pendidikan perguruan tinggi, anak Marsono, karyawan PT Bronson Prima Industri sebesar Rp12 juta pertahun, penyerahan manfaat beasiswa kepada Fanny Listia Ningrum, jenjang pendidikan sekolah menengah atas, anak dari Wagito, karyawan perusahaan Kreasi Kotak Megah dengan jumlah beasiswa sebesar Rp3 juta pertahun. Saat ini telah menerima beasiswa pertama tahun pertama sebesar Rp3 juta, dan penyerahan manfaat beasiswa lainnya.
[Redaktur : Irvan Rumapea]