WahanaNews.co, Deliserdang - Sosialisasi Jiwa Semangat Nasional 45’ bertujuan untuk menguatkan dan memanfaatkan semangat kebangsaan, nasionalisme, nilai-nilai bela negara, memupuk semangat persatuan dan kesatuan bangsa serta mengingatkan kepada generasi muda akan sejarah perjuangan terbentuknya Negara Republik Indonesia.
Karena generasi penerus bangsa merupakan pelaksana cita-cita tokoh para pejuang negara, agar Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk tetap utuh di bawah naungan Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"Kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah hadiah atau pemberian dari bangsa penjajah atau bangsa lain, tapi kemerdekaan yang kita raih merupakan hasil perjuangan panjang, mengorbankan jiwa dan raga serta tumpah darah dari pahlawan kesuma bangsa yang gagah berani melawan serta mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini," tegas Wakil Bupati Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar pada Sosialisasi Jiwa Semangat Nasional 45’ dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di Balairung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, Senin (14/8/2023).
Walaupun hanya berbekal senjata seadanya, sambung Wabup, tetapi dengan semangat perjuangan pantang menyerah dan disertai rida Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya bangsa Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaannya, pada tanggal 17 Agustus 1945.
"Tujuan sosialisasi ini untuk menguatkan dan memanfaatkan semangat kebangsaan, nasionalisme, nilai-nilai bela negara, memupuk semangat persatuan dan kesatuan bangsa serta mengingatkan kepada generasi muda akan sejarah perjuangan terbentuknya Negara Republik Indonesia, karena generasi penerus bangsa merupakan pelaksana cita-cita tokoh para pejuang negara, agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk tetap utuh di bawah naungan Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Bhineka Tunggal Ika," terang Wabup.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Oleh karena itu, lanjut Wabup, betapa pentingnya arti jiwa semangat dan nilai-nilai juang 45 bagi generasi muda penerus bangsa. Maka sosialisasi tersebut sangat penting supaya generasi muda bisa mengerti merdeka bukan berarti bebas melakukan apa saja, tetapi kemerdekaan harus disyukuri dengan cara bekerja keras guna melahirkan inovasi-inovasi dan prestasi demi kejayaan dan kemajuan bangsa dan negara.
"Kita menyadari nilai-nilai nasionalisme dan semangat juang juga tidak datang tiba-tiba, tetapi harus ditanamkan sendiri kepada generasi penerus karena bangsa yang besar dan maju bukanlah bangsa yang mempunyai sumber daya alam melimpah, tetapi bangsa bangsa yang mempunyai generasi penerus yang cerdas, berakhlak, beriman serta mempunyai semangat juang tinggi dan selalu menghargai jasa para pahlawannya," jelas Wabup.
Sebelumnya, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Deli Serdang, Serma (Purn) Soetimin menceritakan tentang perjuangan/pengalamannya saat bertugas di Provinsi Timor Timur (sekarang Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) atau Timor Leste) untuk mempertahan kedaulatan NKRI.
Mewakili generasi muda, Camat Lubuk Pakam, Drs Syahdin Setia Budi Pane
menceritakan tentang pengalamannya yang pernah menjadi perwira dinas pendek selama dua tahun dan bertugas di Timor Timur.
"TNI dulunya bisa menjadi Camat, Bupati, Gubernur. Dulu karena memang situasi pemerintahan Negara Republik Indonesia saat itu membutuhkan figur seperti itu," kisahnya.
Untuk meningkatkan semangat Proklamasi 45 di era kemerdekaan, sebutnya, pertama kali yang harus menjadi modal dasar adalah bersyukur kepada Allah SWT. Camat juga menambahkan, ada pepatah yang harus diingat, yakni jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jas Merah).
"Sering dipertontonkan kepada kita bagaimana perjuangan-perjuangan dalam merebut kemerdekaan di Republik Indonesia ini, kita boleh berbangga Hati sebagai warga Negara Republik Indonesia dibanding negara tetangga yang diberikan kemerdekaannya. Kita di mata dunia, Indonesia ini negara yang hebat karena kita berjuang untuk merdeka dari penjajah," jelasnya.
[Redaktur : Irvan Rumapea]