WAHANANEWS.CO,Deliserdang,Medan - Buku Perlanja Sira, karya Suprayitno, Ratna dan Handoko yang mengupas perihal perdagangan garam dari pesisir pantai Sumatera Timur ke dataran tinggi Karo abad 19-20 Masehi merupakan sebuah kajian yang sangat dibutuhkan masyarakat Sumatera Utara.
Keberadaan buku Perlanja Sira (pedagang garam) yang merupakan sebutan bagi orang-orang pembawa dagangan dari pedalaman ke pesisir, bisa menambah inventarisir pemikiran tentang aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik yang pada masanya menorehkan jalur jalur peradaban dan penyebaran alkutulrasi budaya antara dataran tinggi dan rendah serta pesisir pantai.
Baca Juga:
Siapa yang Bertemu Maruli Siahaan di Sumut? Halal Bihalal yang Bikin Penasaran!
"Buku ini akan memberikan kontribusi, tentunya kepada generasi muda masyarakat Karo, Deli Serdang, Medan, dan sekitarnya," ucap Wakil Bupati (Wabup) Deli Serdang, Lom Lom Suwondo SS, pada Peluncuran dan Bedah Buku Perlanja Sira di Hotel JW Marriott, Jalan Putri Hijau, Medan, Sabtu (19/4/2025).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, lanjut Wabup, tentunya memberi apresiasi kepada para penulis yang telah memberi inspirasi kepada generasi muda, dengan meluncurkan buku tersebut.
"Kami tentunya sangat senang dan bahagia, dan kebahagiaan ini berlipat ganda karena saya adalah mantan murid para penulis buku ini," ungkap Wabup.
Baca Juga:
Polres Binjai Laksanakan Pengamanan Kunjungan Wakil Menteri BKKBN
Keberadaan buku Perlanja Sira juga akan membangun paradigma baru di Kabupaten Deli Serdang. Seorang generasi muda harus paham tentang sejarah dirinya, pembangunan kota dan peradaban yang terjadi pada awal-awal pengembangan, khususnya Kabupaten Deli Serdang.
Sebelumnya, ketua panitia, Hendrik Dalimunthe MA mengatakan, peluncuran buku tersebut, selain untuk memperkenalkan hasil karya akademik yang dilalui dengan penelitian di lapangan, tapi juga untuk membangun diskusi ilmiah tentang perdagangan antara wilayah pedalaman dan pesisir pantai timur Sumatera yang telah berlangsung sejak abad ke-15.
"Dalam buku ini juga meliputi wilayah Deli Serdang, Tanah Karo, Binjai dan Kota Medan," katanya.