Deliserdang.WahanaNews.co, Asahan - Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari Provinsi Sumatera Utara, tentunya mendukung dan berkontribusi terhadap capaian indikator pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
Penegasan ini disampaikan Bupati Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar ketika menyampaikan pidatonya pada Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Zona Pantai Timur di Aula Melati, Kantor Bupati Asahan, Kisaran, Selasa (20/2/2024).
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Capaian indikator makro Kabupaten Deli Serdang, terang Bupati, secara umum mengalami peningkatan, di antaranya terlihat dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami peningkatan dari 76,19 persen menjadi 77,16 persen tahun 2023. Fakta itu menempatkan Deli Serdang menjadi kabupaten dengan IPM tertinggi di Sumatera Utara. Angka kemiskinan juga mengalami penurunan dari 3,62 persen menjadi 3,44 persen tahun 2023.
Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2022 memberikan kontribusi sebesar 13,29 persen terhadap Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Provinsi Sumatera Utara. Capaian ini menjadikan Deli Serdang sebagai kabupaten terbesar penyumbang PDRB di Sumatera Utara serta diharapkan menjadi salah satu dari 12 daerah penyumbang lumbung padi nasional, sehingga menerima Penghargaan Adhikarya1 Pratama Pembangunan Pertanian serta berbagai potensi dan capaian pembangunan lainnya.
Potensi dan posisi strategis tersebut didukung pula dengan keberadaan berbagai infrastruktur utama yang menggerakkan roda perekonomian di berbagai sektor pembangunan serta berhasil memperoleh capaian-capaian hasil pembangunan, yang dengan capaian terus meningkat dari berbagai indikator makro dan Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah itu adalah untuk mencapai Deli Serdang yang mandiri dan sejahtera.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Berbagai potensi dan capaian itu juga, lanjut Bupati, tentu menjadi bagian penting bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang untuk mendukung capaian dan keberhasilan terhadap pembangunan Provinsi Sumatera Utara, yang tentunya membutuhkan kolaborasi perencanaan pembangunan lintas kabupaten/kota, bahkan lintas provinsi untuk melakukan penyelesaian permasalahan masyarakat sesuai kemampuan dan kewenangan masing-masing.
"Kami siap untuk lebih bekerja sama lagi dalam mewujudkan rencana pembangunan Provinsi Sumatera Utara dan pembangunan nasional, yang kami percaya juga akan membangun Deli Serdang yang maju dan sejahtera," terang Bupati.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Dr Hassanudin di kesempatan tersebut membeberkan sejumlah isu strategis, antara lain hilirisasi industri pengolahan, kemiskinan, ketimpangan, urbanisasi, pengangguran, kewirausahaan dan pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM), pemukiman kumuh, daya dukung dan tata ruang, pemenuhan kebutuhan dasar seperti sanitasi dan air bersih.
"Forum Pra Musrenbang ini dilakukan agar setiap daerah di Pantai Timur melakukan penajaman, penyelarasan, dan klarifikasi setiap perencanaan yang dibuat. Karena hal ini harus kita diskusikan untuk dapat dirumuskan dalam program pembangunan daerah di masing-masing wilayah di Pantai Timur," kata Pj Gubsu.
Isu strategis lainnya, kata Hassanudin, adalah terbangunnya ruas Tol Tebingtinggi-Indrapura-Limapuluh, dengan harapan ke depan akan terbangun Tol Rantau Parapat menyambung ke Tol Riau. Selain itu, ruas Tol Medan-Binjai-Stabat, yang terbangun sampai ke Langsa dan Aceh. Maka wilayah Pantai Timur akan terhubung dan menjadi pintu masuk arus barang dan orang, dari Provinsi Riau dan Aceh.
"Kita harus dapat memanfaatkan keuntungan lokasi ini dengan keberadaan infrastruktur jalan, keberadaan Pelabuhan Kualatanjung dan Belawan. Kita juga berharap dapat menarik arus pergerakan barang dari Aceh dan Riau ke Sumatera Utara, sekaligus menjadi peluang menawarkan untuk berinvestasi di Sumatera Utara, sehingga akan terbangun pusat-pusat aglomerasi," papar Pj Gubsu.
Untuk itu, lanjut Pj Gubsu, iklim investasi harus tercipta kondusif dengan upaya memberikan upah buruh yang kompetitif, ongkos angkut yang murah, harga dan sewa tanah yang murah, bila dibandingkan provinsi lain. Menurutnya hal-hal seperti ini mampu menaikkan daya saing Provinsi Sumut dibandingkan provinsi lain.
Untuk menjawab persoalan-persoalan di atas, penyusunan RKPD 2025 difokuskan pada empat isu utama yakni pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi inklusif dan pemerataan pembangunan, pembangunan infrastruktur dasar yang berkualitas, serta peningkatan tata kelola pemerintahan yang berkualitas dan inovastif.
[Redaktur : Irvan Rumapea]