Sumut.WahanaNews.co, Deliserdang - Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan menekankan betapa beruntungnya Deli Serdang yang dikaruniai begitu banyak keluarbiasaan. Tanahnya luas dan subur, serta berbagai potensi ekonomi ada di Kabupaten Deli Serdang. Ditambah dengan masyarakatnya yang cerdas dan semangat, kompak dan guyub.
Daerahnya yang sangat strategis, mengelilingi ibukota provinsi, yakni Kota Medan. Memiliki Bandara Kualanamu sebagai pintu masuk Indonesia bagian Barat, serta berhampiran dengan Pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung. Serta berbatasan dengan kabupaten/kota besar lain, seperti Binjai, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Asahan, Simalungun, Tanah Karo dan lainnya.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Oleh karenanya, visi Kabupaten Deli Serdang maju dan sejahtera merupakan sebuah keniscayaan. "Deli Serdang luar biasa. Yang ingin saya sampaikan, pertama sadari dan syukuri nikmat Tuhan itu. Kedua, upayakan agar kita bisa segera mengelola seluruh potensi itu dengan sebaik-baiknya untuk tujuan pencapaian terwujudnya visi Kabupaten Deli Serdang maju dan sejahtera," tegas Bupati pada Studi Tiru Wisata Kecamatan Kutalimbaru ke Kabupaten Karo (Wisata Siosar) di Berastagi Cottage Kabupaten Karo, Jumat (8/9/2023), kemarin.
Membuat Deli Serdang maju sebagai sebuah wilayah, sebut Bupati, jauh lebih mudah dibandingkan dengan apa yang menjadi pemikiran dan kesepakatan bersama, yakni masyarakatnya juga maju dan sejahtera.
"Kalau sekadar dimajukan sebagai sebuah wilayah, itu mudah. Tapi yang ingin saya sampaikan kepada masyarakat adalah keinginan untuk bukan hanya wilayahnya yang maju, tapi juga masyarakatnya. Dan saya masih tetap berpegang kuat pada hal itu. Dan saya berharap, semua yang hadir masih tetap berpedoman, berpegang pada semangat itu," ajak Bupati.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Kecamatan Kutalimbaru memiliki banyak potensi. Ada potensi wisata, terlebih dengan terbukanya berbagai ruas jalan baru nantinya, dan potensi pertanian. Khusus untuk potensi wisata, Bupati menegaskan, akan banyak investor yang datang dan menawarkan modalnya. Misalnya, investor tersebut datang untuk membangun hotel.
"Ada daerah yang punya lokasi sedemikian rupa, sehingga bisa memandang Kota Medan dan seterusnya. Ini pasti potensi ekonominya tinggi, dan membuat para investor mau datang. Persoalannya adalah tidak apa-apa investor datang, tapi jangan pernah lupa bahwa mau kita sejahterakan adalah masyarakat. Saya bukan anti investor, tapi kalau investor datang hendaklah investor yang mau mengikutsertakan sebanyak-banyaknya masyarakat setempat untuk ikut mendapat kemakmuran dari usaha-usaha yang dia menanam modalnya. Kalau dia tidak mau, biar lambat tapi lebih bagus kita kelola sendiri. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ada. Barang kali dengan kebersamaan, kita bisa," papar Bupati.
Bupati menjelaskan beberapa kunjungan studi tiru ke Bali dan Yogyakarta, bisa dilihat bukti banyak potensi wisata yang bisa dikelola oleh masyarakat setempat dan meraih kesuksesan serta kesejahtera. Dan sesungguhnya hal seperti itulah yang diinginkan.
"Mudah-mudahan tertangkap apa yang saya sampaikan. Mari syukuri kelebihan Deli Serdang yang dianugerahkan Tuhan, kelola sebaik-baiknya dan selalu ingat ketika mengelola potensi-potensi itu, yang kita inginkan adalah kesejahteraan masyarakat. Yang dimaksudkan kesejahteraan kita adalah masyarakat seluas-luasnya. Jangan jika nanti ada hotel di Kutalimbaru, manajer dan pegawainya datang dari Jakarta, Medan dan lainnya. Orang Kutalimbaru hanya jadi tukang parkir dan sebagainya. Silakan nanti kalau ada pemodal. Kita berharap, entah bagaimana caranya harus kita sentuh itu. Tenaga profesionalnya, setidak-tidaknya adalah warga lokal," terang Bupati.
Bupati mencontohkan, wisata kuliner di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan. Pada sekitar tahun 2015, 2016 dan 2017, hanya ada tiga restoran dan sekarang sudah lebih banyak, sekitar 10 restoran lebih yang semuanya dikelola masyarakat setempat.
"Dulu ada penawaran masuknya investor besar yang akan mengelola kawasan itu, tapi para pejabat di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang berpikir dan mempelajari konsep yang diajukan. Ada tiga atau empat restoran, masyarakat kecil di daerah itu saya khawatir hanya akan menjadi juru masak, pelayan, tapi manajernya tidak. Waktu itu kita berpikir bukan seperti itu yang kita inginkan. Ada kemajuan, tidak terlalu cepat. Tidak terlalu menggembirakan, tapi bagi saya itu sudah cukup baik ketika sekarang sudah ada lebih dari 10 restoran. Dan kesemuanya mengutamakan masyarakat lokal," jelas Bupati lagi.
Sementara itu, Kepala Badan Kerjasama Antardesa Deli Serdang, Efendi Ginting, mengatakan selama ini pembangunan sudah berjalan baik. Namun tak bisa dimungkiri semua keinginan masyarakat belum bisa dipenuhi karena mengingat luasnya Kabupaten Deli Serdang dan keterbatasan anggaran. "Kami yakin, ke depan akan terpenuhi dengan baik," ucapnya.
[Redaktur : Irvan Rumapea]