WahanaNews-Deliserdang | Wakil Bupati (Wabup) Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar menjadi Pembina Upacara Bendera di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Beringin, Senin (7/8/2023).
Dalam arahannya, Wabup menekankan jika SMK Negeri I Beringin adalah sekolah yang baik, termasuk pula para siswanya. Hal itu dibuktikan, Presiden Joko Widodo berkunjung ke sekolah tersebut, pada 16 September 2021 lalu, dalam rangka meninjau vaksinasi Covid-19 untuk para siswa.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"SMK Negeri I Beringin ini salah satu sekolah yang pernah dikunjungi Presiden. Untuk membuat sekolah ini dikunjungi Presiden, tidak semudah membalikkan telapak tangan. SMK ini dibuat, direncanakan, karena memang SMK ini baik sekolahnya, tempatnya, menjadi pertimbangan pejabat yang menentukan. Wajar SMK ini dikunjungi Presiden, tadi saja petugas pengibar bendera, tanpa dikomandoi sudah bergerak masing-masing. SMK I Beringin ini memang hebat. Tapi kalian harus tahu, maju mundurnya bangsa ini tergantung Sumber Daya Manusia (SDM)-nya. SDM itu salah satunya ada di SMK I Beringin. Tugas kalian sekarang ini belajar, belajar, dan belajar!" tegas Wabup.
Wabup kembali menekankan, tidak ada orang yang hebat di dunia ini tanpa belajar. Bila ada orang yang bilang sesorang itu bisa maju, bisa hebat tanpa belajar, itu hanyalah omong kosong. Maka dari itu, Wabup menganjurkan kepada para siswa SMK Negeri I Beringin untuk terus mengikuti persaingan yang positif agar bisa menjadi orang-orang berguna di Indonesia.
"Saya yakin dan percaya dari SMK I Beringin akan muncul calon-calon pemimpin di masa akan datang. Tapi dengan catatan harus benar-benar belajar dengan situasi dan kondisi yang ada," pungkas Wabup.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Di kesempatan itu, Wabup juga mengingatkan perkembangan teknologi memiliki dampak positif dan negatif. Maka dari itu, para siswa harus pandai-pandai menggunakan kemajuan teknologi tersebut, salah satunya keberadaan handphone pintar atau smartphone.
"Pemakaian handphone bisa positif dan negatif. Bisa melihat Amerika, maaf cakap di kamar mandi, bisa melihat situasi di Jakarta hanya di kamar tidur. Itulah teknologi yang bisa memberi motivasi pendidikan. Tapi ada juga di handphone itu tidak baik yang kalian bisa dilihat kegiatan-kegiatan di luar negeri dan negara lain. Kalianlah yang bisa menentukan yang baik dan buruk. Kalau digunakan untuk yang negatif, maka akan hancur. Kalau digunakan dengan baik, banyak ilmu di sana," pesan Wabup.
Wabup kembali menegaskan, tugas seorang pelajar adalah belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Hargai dan hormati serta sayangi orangtua yang sudah susah payah mencari uang untuk biaya sekolah. Jangan sampai harapan dan kerja keras orangtua yang ingin menyekolahkan anak-anaknya hingga sukses pupus hanya karena perilaku-perilaku menyimpang.