Karenanya, kepada seluruh pemangku kepentingan diintsruksikan agar bisa meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan melakukan berbagai simulasi. Hal ini penting agar setiap pihak, baik masyarakat maupun aparat mengerti dan memahami sikap dan langkah yang harus diambil ketika terjadi Kathutla.
Terlebih-lebih ketika sudah terjadi Karhutla, antar instansi baik pemerintah, aparat maupun swasta harus saling bahu membahu. Langkah ini supaya karhutla tersebut tidak menjadi bencana yang dapat merugikan semua pihak.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Dengan digelarnya apel tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesiapsiagaan dalam mencegah bencana Karhutla serta memberi gambaran bagi masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan dari segala faktor yang bisa meningkatkan potensi kebakaran.
Dalam tanggap bencana, bukan menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah, TNI/Polri, Tim Search and Rescue (SAR) maupun instansi terkait saja, tapi juga panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggungjawab bersama.
"Karenanya, mari terus kita rapatkan barisan seraya berdoa, semoga wilayah kita terhindar dari segala bencana," harap Bupati. [Irvan]