WahanaNews-Deliserdang | Sebanyak 260.000 rumah warga mendapatkan listrik dari energi bersih yang dihasilkan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Garut, Jawa Barat.
"PGE telah sejak lama mengembangkan potensi panas bumi Indonesia dan memberikan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar, termasuk Area Kamojang," ujar Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Eko Agung Bramantyo di Kamojang, Garut, Jawa Barat.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
“Kami sadar tanggung jawab sosial sangat besar dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Eko juga menjelaskan bahwa total kapasitas terpasang pembangkit panas bumi di area Kamojang sebesar 235 megawatt (MW).
“Saat ini kami terus melakukan pengembangan untuk mengoptimalkan potensi yang ada,” terangnya.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Area pembangkit panas bumi di Kamojang ini menjadi wilayah tertua yang telah dioperasikan oleh Pertamina sejak 1978. Wilayah Kamojang ini menjadi satu dari 14 area pembangkit yang dimiliki oleh Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina ini.
Seperti diketahui, Pemerintah berkomitmen untuk mencapai target 23% energi baru dan terbarukan (EBT) pada bauran energi di tahun 2025. Hal tersebut didukung dengan potensi Indonesia sebagai salah satu negara dengan panas bumi terbesar di dunia, dimana diperkirakan memiliki potensi suplai energi lebih dari 23,9 Gigawatt.
Panas bumi yang merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan tidak menghadapi masalah intermitensi (tidak stabil) dapat menjadi base load sustainable di masa mendatang. Selain itu, menurut perhitungan Carbon Neutral Calculator, keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dapat mengurangi efek gas rumah kaca hingga 14,91 juta ton CO2 per tahun.