Di kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Deli Serdang, menyampaikan kehadiran Sultan Serdang beserta kerapatan adat kesultanan dan zuriat sultan, Lembaga Adat Rumpun Melayu Jambi, Riau, Kepulauan riau, Bengkulu, Sumatera Barat, Aceh serta Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) di Sumatera Utara, khususnya di Deli Serdang, merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan.
Penyelenggaraan Puncak Tiga Abad Kesultanan Serdang tersebut, sambung Sekda, diharapkan bisa mewujudkan tujuan mulia untuk memelihara, melestarikan dan mengembangkan adat dan budaya Melayu.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
Sekda menerangkan, Kabupaten Deli Serdang dianugerahi berbagai potensi dan keistimewaan yang diberikan Tuhan yang maha Esa, berupa nilai-nilai luhur yang hidup di tengah-tengah masyarakat, terlebih Kabupaten Deli Serdang memiliki wilayah yang luas, populasi penduduk yang besar, keberagaman suku, agama dan budaya serta letak geografis sangat strategis. Potensi dan keistimewaan itu semua menjadikan Deli Serdang kaya akan sumber daya alam.
Secara historis, Kabupaten Deli Serdang juga memainkan peranan penting pada perjalanan sejarah Sumatera Utara dan Indonesia, pada umumnya. Para pakar sejarah dan berbagai studi menyampaikan keberadaan Kabupaten Deli Serdang tidak bisa dilepaskan dari beragam fakta sejarah, salah satunya adalah sejarah Kesultanan Serdang.
Dibuktikan dari sebagian wilayah administratif Kabupaten Deli Serdang adalah wilayah Kesultanan Serdang masa lampau, dari pesisir hingga dataran tinggi. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Serdang akan terus berupaya untuk tetap menjaga dan melestarikan warisan Kesultanan Serdang. [Irvan]