Deliserdang.WahanaNews.co - Peristiwa unik terjadi di Jalan Hasyim Tahir, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deli Serdang, di mana sebatang bambu sempat menjadi penyangga kabel listrik. Meskipun bambu tersebut telah dicabut, pernyataan Fika Napitupulu, Manajer Rayon Pakam Kota, tentang inspeksi jaringan yang dilakukan setiap hari, menarik perhatian publik, termasuk Tenno Purba, Penasehat Umum LSM Martabat. Beliau mendesak PLN untuk lebih cermat dan cepat dalam menanggapi situasi.
Saat dikonfirmasi via WhatsApp, Manager Rayon Pakam Kota, Fika Napitupulu, membenarkan bahwa Jalan Hasyim Tahir Kecamatan Batangkuis Kabupaten Deli Serdang adalah wilayah kerja PLN Lubuk Pakam.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Ya pak, sedang dalam proses perbaikan ya pak," ujarnya.
Ketika ditanya kembali apakah pihak PLN memiliki bidang pengawasan atau pengecekan jaringan?, Fika Napitupulu menjelaskan inspeksi jaringan rutin dilakukan setiap hari.
"Ya pak, utk kegiatan inspeksi jaringan rutin dilakukan setiap hari, dan dilakukan tindakan perbaikan secara bertahap.. Untuk pengaduan dari pelanggan juga dapat dilaporkan melalui aplikasi PLN Mobile dan segera ditindaklanjuti pak," akunya, Selasa (4/6/2024).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Penasehat Umum LSM Martabat, Tenno Purba, mengkritik keefektifan pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh PLN Lubuk Pakam, dengan mengatakan, adanya pemeliharaan rutin bagaimana bambu tersebut bertahan lama sebagai penyanggah kabel?.
"Jika memang ada pemeliharaan rutin, tidak mungkin bambu itu bertahan lama sebagai penyangga kabel," ungkapnya.
Ia juga menyoroti masalah lain seperti kabel yang menyentuh bangunan dan hampir mengenai atap rumah, menekankan bahwa PLN harus lebih selektif dan responsif.
Sebelumnya diberitakan salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kabel tersebut disanggah oleh bambu karena telah turun ke bawah. "Kabel yang tergantung rendah dapat dijangkau oleh orang dewasa. Oleh karena itu, bambu digunakan sebagai penyanggah untuk menghindari potensi risiko," ujarnya.
Rafles, pengguna jalan lainnya, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masa depan. Jika bambu tersebut tidak lagi kuat menopang kabel, diduga bisa berbahaya.
"Saya berharap pihak terkait segera melakukan tindakan. Apakah mereka menunggu laporan dari warga sebelum bertindak?," tanyanya.
"Kita lihat sendiri berapa lama lah bambu itu dapat menopang Kabel itu?," imbuhnya.
Dalam konfirmasi via WhatsApp, Manager PLN UP3 Lubuk Pakam, Hiro Pingkir Pardede, menyatakan akan mengarahkan survei untuk memastikan apakah jalan tersebut masuk wilayah kerja PLN Lubuk Pakam.
"Nanti kami arahkan di survey klo memang masuk wilayah pakam," tutupnya, Selasa (4/6/2024).
[Redaktur : Hadi Kurniawan]