"Desa wisata ini diresmikan, pada 20 Januari 2019 lalu, yang pengembangannya dilakukan melalui kolaborasi lintas organisasi perangkat daerah serta unsur-unsur Pentahelix yang juga ikut berperan dalam mengembangkan desa ini," rinci Wabup.
Desa Wisata Kampoeng Lama memiliki keindahan alam, berupa hijaunya petak-petak sawah yang membentang menjadikan spot pendukung bagi pengunjung untuk datang. Terutama, pada setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah di Pagar Merbau Deli Serdang
Desa Wisata Kampoeng Lama ramai dikunjungi para pemburu kuliner tradisional untuk sarapan pagi di tengah sawah ditemani alunan musik tradisional.
Selain menyajikan keindahan alam dan kulinernya, Desa Wisata Kampoeng Lama juga memiliki empat spot pendukung wisata berbasis pendidikan, seperti sanggar seni tradisional dan pendidikan karakter, pelatihan musik dan tari tradisional untuk anak-anak dan remaja sekitar.
"Penguatan anak-anak dan remaja melalui pendidikan yang variatif, tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak dan remaja, termasuk bagi para pengunjung. Kami yakin dengan peralatan dan permainan tradisional akan kembali mengajak anak-anak maupun pengunjung untuk lebih mencintai kedaerahannya," jelas Wabup.
Baca Juga:
Deli Serdang Raih Terbaik II Penghargaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024
Saat ini, Desa Wisata Kampoeng Lama telah memiliki nota kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) dengan berbagai perguruan tinggi, terutama Politeknik Pariwisata Medan serta menjalin bisnis dengan perbankan dan ditetapkan menjadi lokus Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Tahun 2022.
Selain itu, kolaborasi juga dilakukan mulai dari pemerintah desa, kecamatan, bahkan kabupaten dengan memperbaiki aksesibilitas, amenitas dan atraksi.
Desa Wisata Kampoeng Lama juga telah menjadi lokasi kunjungan studi tiru dari kabupaten/kota lain. Bukan hanya dari Sumatera Utara, tapi juga provinsi lain di Indonesia.