DELISERDANG.WAHANANEWS.CO - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) resmi mulai persiapan pembangunan kampus terpadu seluas 25 hektare (Ha) di Jalan Dwikora, Pasar VI, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Pembangunan kampus terpadu ini juga dipersiapkan untuk penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke 49 Tahun 2027. Tahap awal akan dibangun Gedung Auditorium Berkemajuan dan Sport Hall Walidah.
Baca Juga:
Pemkot Mojokerto Tampilkan Keunggulan Kota Sehat pada Verifikasi KKS Jawa Timur
Persiapan pembangunan ditandai dengan dilaksanakannya groundbreaking yang dilakukan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir MSi didampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Prof Dr Abdul Mu'ti MPd; Rekor UMSU, Prof Dr Agussani MAP; Penjabat (Pj) Bupati Deliserdang, Ir Wiriya Alrahman MM; Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut), Prof Dr Hasyimsyah Nasution MA; Ketua PP Aisyiyah, Dr Salmah Orbayinah MKes, Sabtu (21/12/2024).
Dalam sambutannya, Pj Bupati menjelaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang saat ini sedang memproses seluruh perizinan untuk pembangunan gedung Kampus Terpadu UMSU tersebut.
"Dimulai dari proses pembuatan dokumen lingkungan, ini sudah dibahas dan dirapatkan oleh Tim Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) daerah dan juga secara paralel Pemkab Deli Serdang sedang memproses Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), yang InsyaAllah dalam beberapa hari ini semua bisa diselesaikan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku," ungkap Pj Bupati.
Baca Juga:
Polda Sulut Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96 dengan Upacara Dipimpin Kapolda
Dengan adanya gedung tersebut akan meningkatkan pembangunan di Kabupaten Deli Serdang, khususnya Kecamatan Percut Sei Tuan nantinya.
"Kami sangat bersyukur dengan adanya pembangunan gedung kampus terpadu ini dengan harapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Deli Serdang akan meningkat nantinya," harap Pj Bupati.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir MSi di kesempatan itu menyampaikan, pembangunan kampus tersebut sangat baik untuk perkembangan pendidikan ke depan. Selain itu juga akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Begitu juga ada kampus, kampus itu kan dampaknya dua. Satu langsung mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi, masyarakat di mana pun jangan merasa terancam kalau ada kampus baru karena jangka panjangnya kampus itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalau bangsa kita tidak maju di pendidikan, kita akan ketinggalan," katanya.
Dampak kedua adalah terhadap ekonomi masyarakat. Pembangunan setiap kampus juga akan membuat ekonomi di sekitarnya meningkat.
"Kedua, dampak ekonomi. Di hampir setiap kampus baru, itu berkembang warung-warung kafe dan rumah makan, bahkan hotel. Ini tandanya ada efek domino dari setiap pembangunan. Tentu yang diperlukan adalah kerja sama antara Muhammadiyah dan masyarakat. Bahkan, rumah kos itu kan Muhammadiyah tidak bikin sendiri, itu masyarakat setempat yang bikin," jelasnya.
Terkait lokasi tersebut yang akan menjadi perhelatan Muktamar Ke-49 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Haedar Nashir menyebut hal itu juga akan memberi dampak positif kepada masyarakat.
"Kalau ini nanti jadi, karena muktamar itu kan punya dampak sama masyarakat sekitar, untuk bersifat sosial ekonomi," jelasnya.
Sementara, Rektor UMSU, Prof Dr Agussani menjelaskan, pembangunan gedung Kampus Terpadu UMSU tersebut ada di dua desa, yakni Saentis dan Sampali.
"Luas lahan kita sekarang sekitar 24,6 hektare terletak di dua desa dan ini akan kita mulai pembangunannya," sebutnya.
Dalam tahap awal, UMSU telah mengalokasikan dana sebesar Rp60 miliar. "Proses pembangunan Auditorium bersama Sport Hall Walidah kurang lebih juga akan memakan biaya sebanyak Rp251 miliar," jelasnya.
Auditorium Berkemajuan nantinya akan berkapasitas 7.000 orang dan Sport Hall Walidah 2.500 orang. Untuk itu, pembangunan kampus tersebut memerlukan kolaborasi.
"Maka atas saran Pimpinan Pusat Muhammadiyah kami akan berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kolaborasi berkaitan dengan bagaimana transfer knowledge terhadap para pekerja ahli-ahli yang ada di UMY dengan UMSU," ungkapnya.
[Redaktur:Hadi Kurniawan]