WahanaNews-Deliserdang | Produk dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan PT PLN (Persero) laris manis pada gelaran Small-Medium Enterprises (SMEs) Hub yang merupakan rangkaian kegiatan pendukung dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Ke-42 atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara di Labuan Bajo.
Produk-produk yang ditampilkan berupa kerajinan tangan, kopi, tenun, hingga souvenir dari binaan Rumah BUMN Bajawa dan Rumah BUMN Ende ini diborong para pembeli bahkan hingga sederet menteri di sela-sela agendanya, Kami (11/5/2023) kemarin.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Mulai dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dan Wakil Menparekraf, Angela Tanoesoedibjo terlihat antusias mencoba dan membeli beragam produk unggulan yang telah tembus pasar internasional tersebut.
SMEs Hub sendiri merupakan agenda yang mewadahi para pelaku UMKM binaan BUMN untuk memamerkan produk unggulannya kepada para delegasi dan tamu undangan agenda KTT ASEAN di Labuan Bajo. Sebanyak 6 (enam) UMKM Binaan PLN turut serta dalam agenda yang digelar pada 9-13 Mei 2023 di Water Front, Labuan Bajo NTT ini. Keenam UMKM tersebut meliputi Koeslin Bamboo Flores, Komunitas Pecinta Alam dan Seni Rupa, Wua Mesu, Tentje Collection, Dekranasda Kelompok Tenun, dan Ensikei.
Usai berbelanja, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan komitmennya dalam mendorong pengembangan UMKM di Indonesia. Menurutnya, kehadiran UMKM merupakan ujung tombak dari fondasi perekonomian Indonesia.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
"UMKM itu ujung tombak dari fondasi ekonomi kita, tetapi mereka tidak mungkin dilepas sendiri. Karena itu kita di BUMN fokus untuk bersinergi dengan semua kementerian dan pemerintah daerah untuk pembiayaan, pembinaan, dan menciptakan pasar," kata Erick.
Untuk itu, Erick mengatakan, Kementerian BUMN bersinergi dengan berbagai pihak terus melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM agar naik kelas. Di antaranya, melalui berbagai program seperti kredit usaha rakyat (KUR), Rumah BUMN dan lainnya.
"Ini bukti nyata bahwa memang kita hadir, tetapi pembiayaan nggak cukup kalau tidak ada pendampingan. Banyak kementerian, ada Kemenpora, Pak Teten (Kementerian Koperasi dan UMKM), kami dari BUMN, Kementerian Perdagangan juga mendampingi mereka supaya kualitasnya lebih bagus," ujarnya.